Menjalani kehidupan sangatlah berat. Banyak sekali tantangan dan rintangan yang kita hadapi. Secara tidak sadar, mungkin diri kita membutuhkan sebuah pedoman atau pegangan yang dapat menguatkan kita untuk menjalani kehidupan. Seperti contohnya membaca Firman Tuhan dalam bentuk renungan singkat tentang kehidupan sehari hari bisa menjadi salah satu langkah untuk memberikan semangat dalam memulai hari.
Berikut renungan singkat yang akan FJI bagikan.
Renungan Singkat Tentang Kehidupan Sehari Hari
Memulai hari alangkah baiknya dimulai dengan kegiatan positif yang dapat memberikan insight untuk hidup kita. Salah satunya dengan membaca Firman Tuhan untuk hidup sehari hari. Kali ini FJI akan membawakan renungan singkat dengan tema:
Kasih Tidak Ingkar Janji
Firman Tuhan diambil dari Yohanes 13: 31-35.
Tema renungan singkat tentang kehidupan sehari hari kita saat ini adalah kasih tidak ingkar janji. Untuk memahami tema ini, adalah baik jika kita melihat tentang teks sebelumnya : Di mana salah satu murid yang bernama Yudas pada akhirnya meninggalkan Yesus bahkan berkhianat kepadanya. Apakah Yudas tidak mencintai Yesus? Dia sangat mencintai Yesus, bahkan memiliki harapan besar pada sosok Yesus. Dia memimpikan Yesus menjadi pemimpin mereka, Sang Mesias yang akan membawa kemenangan pada orang Yahudi dari penindasan Romawi. Namun cintanya yang besar, menyeretnya pada obsesi yang salah yang justru membuat Yesus menderita. Dia membiarkan Yesus sendirian ditangkap dan mati dengan cara mengenaskan. Dia meninggalkan Yesus dan meninggalkan komunitasnya, sahabatsahabatnya, teman-temannya.
Sering muncul pertanyaan tentang patokan kasih itu. Ada patokannya, apa kriterianya, apa ukurannya dalam menjalankan kasih. Dalam kalimat ini nyata dikatakan yaitu supaya kamu saling mengasihi sama seperti Aku mengasihi kamu, maka demikianlah kamu harus saling mengasihi. Jadi yang jadi patokan adalah kasih Yesus. Bagaimana hidup kita tatkala bercermin pada kasih Yesus? Dengan jumawa dan percaya diri kita seringkali bicara tentang kasih dan membela diri kita dengan alasan itu karena kasih. Mari kita lihat apakah kasih kita bisa konsisten? Tidak berubah meskipun orang lain berubah sikap dan perkataan.
Marilah kita belajar menjadi murid Yesus mengasihi satu dengan yang lain. Kasih yang tidak mengingkari makna kasih itu sendiri. Artinya menjalankan kasih dengan setia, dengan konsisten, rendah hati dan kerelaan berkorban.
Sumber renungan: Warta Jemaat GKJ Samironobaru
Hidup Sungguh-Sungguh Dalam Tuhan
Saat pertama kali saya mengenal Tuhan Yesus, di dalam hati ini rasanya terus berkobar dan ingin selalu berkenan kepada-Nya. Sehingga, saya selalu berusaha untuk menjaga sikap, perilaku dan tutur kata agar bisa menyenangkan hati Tuhan. Karena kondisi hidup ini yang selalu naik turun, terkadang saya juga merasa jauh namun di dalam hati tetap bersungguh-sungguh melakukan sesuatu di dalam Tuhan. Oleh karena saya selalu belajar terus-menerus untuk meningkatkan kesungguhan untuk selalu melakukan setiap Firman Tuhan.
Rasul Paulus mengatakan bahwa hidup sunguh-sungguh kepada Allah bukanlah pilihan, melainkan hal yang harus dan wajib dilakukan bagi setiap orang percaya. Hal itu sangat ditekankan Paulus kepada jemaat di Tesalonika waktu itu. Jemaat di Tesalonika yang sudah mempelajari pengajaran tentang kehidupan yang berkenan maka Paulus kembali mengingatkan kepada mereka untuk lebih bersungguh-sungguh lagi dalam melakukan kehendak-Nya.
Hal ini memang sangat penting untuk ditekankan kpada kehidupan kita karena adakalanya niat kita untuk bersungguh-sungguh kendur atau melemah ketika sedang ingin beribadah kepada Tuhan. Salah satu yang bisa menjadi penyebab adalah hati yang tawar karena apa yang kita inginkan melalui doa tidak segera dikabulkan. Kondisi seperti ini memang harus kita waspadai agar kehidupan kita senantiasa berkenan dan selalu seturut dengan kehedak Allah.
Sebagai seorang Kristen, tidak ada hal yang lebih penting daripada hidup kita bisa berkenan bagi Tuhan. Tentu agar kita bisa menuju kesana jalannya tidak bisa dilakukan begitu mudah. Kita harus benar-benar niat dan sungguh-sungguh agar hidup kita berkenan bagi Tuhan.
Doa hari ini
Kami mengucap syukur Tuhan atas segala kasih dan penyertaan yang Engkau berikan di dalam kehidupan kami. Bapa, terimakasih atas kasih yang sampai saat ini tak henti-hentinya kami rasakan. Bersyukur ya kita memiliki Tuhan yang penuh dengan kasih. Walaupun terkadang kita tidak sepenuhnya sadar dan mengerti bentuk kasih yang Tuhan berikan pada kita. Kerap kali jawaban Tuhan atas doa permohonan kita ternyata tidak sesuai keinginan, mungkin beberapa kami akan menggerutu. Namun, aku tau bahwa pasti Tuhan tidak abai. Tuhan selalu punya rencana yang jauh lebih baik dari apa yang diri kita anggap baik. Karena Kau lebih mengenal kita daripada diri kita sendiri. Kami percaya, bahwa kasihmu tidak akan ingkar janji untuk kami. Sukacita dan kedamaian pasti selalu ada untuk kehidupan kami. Amin.
Akhir kata
Jadi itulah renungan singkat tentang kehidupan sehari hari yang bisa FJI bagikan. Bagi kamu yang sudah berkeluarga juga bisa membaca Renungan Untuk Suami Yang Menyakiti Istri sebagai perenungan para suami jika sering menyakiti istrinya. Kiranya semua renungan yang FJI bagikan dapat menjadi berkat bagi kamu.
Terimakasih, Tuhan Memberkati!