Renungan Pagi Katolik

Syalom saudara, bagaimana kabarnya? FJA harap saudara selalu berperoleh sukacita dan kedamaian. Memulai suatu hari alangkah baiknya kita selalu diperkuat oleh firman Tuhan yang hadir untuk kita. Firman Tuhan yang berupa renungan pagi inilah yang akan menjadi pedoman dan stamina kita untuk memulai suatu kehidupan. Oleh karena itu, kali ini FJA mebagikan Renungan Pagi Katolik yang harapannya dapat menjadi berkat bagi saudara sekalian.

Renungan pagi katolik ini akan selalu hadir setiap harinya, oleh karena itu saudara diharapkan untuk dapat selalu memantau artikel ini, agar tidak ketinggalan berkat Tuhan yang hadir pada renungan pagi ini. Selamat merenungkan firman Tuhan.

Renungan Pagi Katolik update setiap hari

Di bawah ini merupakan kumpulan renungan pagi katholik yang membantu saudara untuk tetap tenang dan selalu kuat untuk memulai hari.

1. BERJUMPA TUHAN, KELUARGAKU MENEMUKAN MAKNA 

Berikut merupakan renungan pagi katholik tentang keluarga.

Berjumpa Tuhan, Keluargaku Menemukan Makna

TIGA CARA BERJUMPA DENGAN ALLAH DALAM KELUARGA - TEOLOGIA REFORMED

Mazmur 105: 1-6

Setiap saat kita mengalami perjumpaan. Berjumpa dengan anggota keluarga kita, saudara, tetangga rekan sejawat bahkan berjumpa dengan Tuhan. Namun apakah perjumpaan itu memiliki makna tersendiri dalam hidup kita? Tidak semua. Kadang lewat begitu saja, kadang maknanya baik tetapi juga kadang tidak baik atau terkadang tak memiliki makna apa-apa.

Kita hidup pada masa, kebutuhan serta tuntutan yang jauh berbeda pula. Terlebih dalam masa pandemi. Konon kita juga sudah mulai diperingatkan akan adanya krisis global yang akan melanda dunia ini. Itu berarti ada kemungkinan hidup kita lebih berat dari yang kemarin. Kita menghadapi ekonomi yang sulit, kekerasan meningkat, kriminalitas juga meningkat. Persaingan begitu ketat dalam hal ekonomi, pendidikan, politik, dan menjadikan agama sebagai sarana untuk mendapatkan keuntungan/kemenangan.

Hari ini kita kembali kepada keluarga. Tidak ada kata terlambat. Mari kita semakin kuat hidup keagamaan kita. Membawa kita dan suami/istri serta anak-anak kita selalu berjumpa dengan Tuhan. Melalui apa? Banyak, diantaranya melalui hari minggu ibadah ke gereja. Yang muda ibadah/PA remaja pemuda, yang anak-anak sekolah minggu. Melalui PA dan persekutuan wilayah-wilayah. Melalui doa bersama dengan keluarga. Terkadang perlu waktu untuk mengajak anak-anak melihat perjalanan hidup dan bagaimana Allah menyediakan yang kita butuhkan dan menolong kita melewati semua itu. Dari situ kita dapat memperlihatkan kepada keluarga kita bagaimana Allah menolong keluarga kita. Mari kita terus berjumpa dengan Allah dan menjumpainya setiap saat.

 

2. SAAT DUKA MELANDA

Saat Duka Melanda

YESUS MENANGIS – dailygracia

Yohanes 11: 17-38

Berikut ini merupakan renungan katholik tentang duka.

Ketika peristiwa duka dan hampa menghinggapi kita, mungkin kita termasuk kelompok orang yang seperti Marta. Kita bisa berproses lebih singkat dalam duka dan hampa yang kita alami. Kita mempercayakan dan memasrahkan pada apa yang ingin Tuhan kerjakan, sekalipun kita masih dalam kegoyahan diri. Di sisi lain, mungkin kita juga seperti Maria yang butuh proses lebih lama ketika mengalami peristiwa duka dan kehampaan.

Lamanya proses itu bukan hanya karena yang kita alami itu berat, tetapi karena memang kita butuh waktu dan cara yang lebih panjang untuk bisa menerima dan mengakui rasa sakit, sedih, kecewa, ataupun marah karena pengalaman duka dan hampa itu. Namun yang jelas, entah kita seperti Marta atau Maria, kita menemukan satu hal penting, yakni bahwa Yesus menerima dan memahami kedua sikap itu. Yesus hadir dan menemani keduanya. Yesus berproses bersama keduanya. Hal inilah yang pertama-tama menjadi titik pijak penting bagi kita yang mengalami duka dan kehampaan, yakni bahwa Yesus turut berproses bersama kita. Yohanes 11 : 25-26 menjadi kebenaran firman yang meneguhkan kita untuk mengimani kehadiran Yesus saat duka dan hampa datang di hidup kita.

Menerima diri terluka dan merasa kosong juga proses yang Tuhan berikan agar kita membuka diri untuk Ia hadir mengisi dan memulihkan kita. Makin kita menyangkali, makin tertutup ruang hati kita untuk hal apa pun. Maka dari itu, marilah kita mengakui perasaan yang timbul karena peristiwa duka dan kehampaan yang kita alami. Mari kita berupaya bangkit dan pulih dari duka yang kita alami. Ia akan memberikan kekuatan bahkan jalan keluar bagi pergumulan kita.

 

3. ANTARA SUKSES DAN GAGAL

Antara Sukses dan Gagal

Gagal Adalah Kunci Menuju Sukses – SMAN 1 Teluk Bintan

Mazmur 37: 22-26

Berikut ini merupakan renungan pagi katholik tentang kesuksesan dan kegagalan

  1. Di dalam menjalani hidup pemberian Tuhan kita harus selalu berusaha mengingat akan penyertaan Tuhan dan mengandalkan Tuhan, kenapa? Allah punya banyak cara untuk tetap menuntun orang benar dalam kebenaran. Dalam ayat 23-26 setidaknya ada dua cara yang ditunjukkan Allah bagi orang yang berkenan kepada-Nya: Tuhan menetapkan langkah orang-orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya (Ay.23). Meskipun kadangkala jatuh (gagal) Ia tidak membiarkan mereka tergeletak, sebab Tuhan menjamin keamanan dan keselamatannya. Wujud pertolongan Tuhan tidak hanya berupa pertolongan di waktu menghadapi persoalan namun ketika Dia berkenan memimpin di sepanjang kehidupan agar kita tetap di jalur Allah. Barangkali saat ini kita sedang mengalami pergumulan hidup yang sangat berat dan seolah-olah tidak ada jalan keluar. Tetapi ingatlah sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaranNya tidak kurang tajam untuk mendengar.
  2. Keluarga yang hidupnya benar dihadapan Tuhan tidak pernah ditinggalkan oleh Tuhan. Bahkan pemeliharaan Tuhan berlangsung terus sampai kepada keturunan ketiga. Jadi, kalau kita mau supaya Tuhan memberkati hidup keluarga kita dan sampai kepada anak dan cucu kita, belajarlah untuk hidup benar di hadapan Tuhan. Orang tua, belajarlah hidup benar. Jangan anak saja yang di minta hidup benar, tetapi orangtuanya yang hidup benar. Sebab hidup orang tua yang benar akan menyelamatkan anak-anaknya.

Kita harus mampu mengandalkan Tuhan dan hidup dalam kebenaranNya. Karena di antara kegagalan dan kesuksesan hidup kita, ada Allah yang akan menjamin dan menopang hidup kita.

 

4. AKU BERUBAH

Aku Berubah

Bangkit Melakukan Perubahan, Mulailah dari Diri Sendiri... - Fokus Hidup

Lukas 19: 1 -10

Berikut ini merupakan renungan pagi kristiani tentang perubahan

Menurut Lukas 19, Zakheus adalah seorang kepala pemungut cukai. Kepala pemungut cukai, itu adalah kedudukan yang “basah”, maka tidak mengherankan kalau dia sangat kaya. Namun apakah kekayaan yang berlimpah itu membahagiakan dirinya? Di disatu sisi iya, namun di sisi lain tidak. Mengapa? Sebab pekerjaannya adalah pemungut pajak. Dia tidak disukai bahkan dibenci karena bekerja pada pemerintah Romawi yang menjajah Yahudi.

Kehidupan seperti ini berubah sejak dia bertemu dengan Yesus. Pada saat itu Tuhan Yesus masuk ke kota Yerikho, Banyak orang yang sudah mengenal nama Yesus. Dia seorang guru yang dikagumi, dipuja dan dijadikan panutan oleh banyak orang. Banyak orang berjejal di sepanjang jalan kota Yerikho untuk melihat Yesus. Karena badannya pendek, Zakheus akhirnya memanjat pohon ara demi untuk melihat Yesus. Dan akhirnya dia bisa melihat Tuhan Yesus, betapa senangnya dia dapat melihat tokoh yang sangat terkenal dan fenomenal saat itu.

Perjumpaan Zakheus dengan Yesus itu menyebabkan terjadinya perubahan dalam hidup Zakheus (dan keluarga). Zakheus bertekad untuk mengubah cara hidupnya. Ia yang selama ini terus-menerus menarik dan mengumpulkan, sekarang mau melepaskan dan membagikan harta yang dimilikinya bagi orang yang membutuhkan.

Belajar dari kisah Zakheus, kita beroleh pengertian bahwa Tuhan Yesus menjumpai kita untuk menjadikan hidup kita lebih baik dari sebelumnya. Menerima Tuhan dengan sukacita itu berarti mau menerima pengajaran-Nya dengan senang hati untuk dilakukan. Itulah yang akan mengubah hidup kita menjadi lebih baik dan berkenan kepada Tuhan.

 

5. MENYEMAI KEPEDULIAN

Menyemai Kepedulian

Sekolah Kristen Ketapang "Kepedulian!" oleh Pak Aseng Guru KB-TK SKK 1 - Sekolah Kristen Ketapang

Lukas 16: 19-31

Berikut ini merupakan renungan pagi katholik tentang kepedulian

Hari ini kita kembali berjumpa dengan perumpamaan yangdisampaikan oleh Tuhan Yesus. Sebuah perumpamaan yang seringkali kita dengar, yaitu kisah orang kaya dan lazarus si miskin. Orang ini digambarkan sangat kaya, nampak dari pertama : pakaiannya yang berwarna ungu, ini simbol kekayaan. Sementara Lazarus digambarkan sebagai orang yang sangat miskin dengan kondisi tubuhnya yang penuh borok, dijilati anjing dan hanya berbaring dekat pintu orang kaya untuk mendapatkan sisa makanan dari tuan rumah itu.

Sebetulnya perumpamaan ini mau mengkritik sikap ketidakpedulian orang-orang kalangan atas Yahudi di masa itu. Mereka adalah orang-orang yang mapan, aman dan nyaman dengan segala fasilitas. Namun mereka menutup mata pada penderitaan orang banyak akibat penindasan dan penjajahan bangsa Romawi. Kritik Yesus kepada kalangan Yahudi juga disampaikan pada bagian akhir perumpamaan tersebut, yaitu manakala orang kaya itu minta kepada bapa Abraham agar lazarus datang ke dunia untuk memperingatkan keluarganya. Jadi sebenarnya perumpamaan ini adalah kritik Yesus kepada ketidakpedulian kalangan yahudi kepada saudaranya yang menderita dan tidak memiliki kekuatan untuk melawan penindasan.

Berdasarkan perumpamaan dan kritik Yesus kepada orang yahudi, lalu bagaimana dengan kita? Bagaimana kepedulian kita pada orangorang disekitar kita? Kita melihat ada banyak orang yang begitu peduli dengan penderitaan orang lain. Ketika pandemi melanda kita, banyak yang menujukkan kepeduliannya dengan memberikan bantuan semaboko, obat-obatan, masker, dll. Maka kepedulian ini perlu terus kita semai, kita hidupi.

Jadi itulah renungan pagi katolik yang dapat FJA bagikan, kiranya renungan ini dapat menjadi penguat saudara untuk selalu teguh dalam iman dan memberkati saudara di setiap menjalani kehidupan.

Kasih Allah beserta orang yang selalu haus akan firman-Nya dan biarlah sukacita selalu ada bagi orang yang tunduk akan perintah-Nya.

Doa Penutup

Selamat pagi Bapa, hambamu mengucap syukur atas berkat dan kelimpahan yang sudah Kau berikan kepada kami. Pagi ini kami bersyukur karena Engkau telah memberikan firman yang begitu luar biasa, kuasa Tuhan yang Kau curahkan atas kehidupan kami. Semoga apa yang kami baca dan dengar pagi ini, dapat menjadi penguat serta pedoman untuk kami memulai hari ini. Hamba- Mu ini manusia yang lemah, hamba-Mu hanya memohon, kiranya Bapa selalu memberkati, menyertai, menopang kami hari ini. Kami serahkan seluruh kehidupan kami, kedalam tangan kasih-Mu. Amin.

Tinggalkan komentar