7 Cara Menanam Singkong agar Berbuah Banyak dan Besar

Cara menanam singkong agar berbuah banyak dan besar – ada banyak sekali cara yang harus kamu tempuh ketika ingin menghasilkan tanaman singkong yang bisa berbuah dan besar.

Jika kamu penasaran apa saja tips agar tanaman singkong yang kita hasilkan berbuah banyak dan besar.

Maka kamu harus memperhatikan karakteristik singkong yang ingin kamu tanam terlebih dahulu.

Yuk, langsung saja kita simak cara menanam singkong agar berbuah banyak dan besar berikut ini.

Karakteristik Singkong

Ubi kayu merupakan tumbuhan berkayu, tubuh silindris berdiameter 2-6 cm, tinggi 1,5-5 m, berwarna hijau, putih keabu-abuan, abu-abu atau abu-abu, setelah masak berwarna hijau, merah-coklat tergantung warna tanamannya.

Batangnya singkong berongga, dengan banyak empulur putih, lunak, dengan struktur seperti gabus, beberapa batang singkong memiliki cabang dan tidak memiliki cabang semua itu tergantung varietas dan lingkungan.

  • Daun: warna pudar di pucuk, warna daun gelap, memiliki warna di tangkai daun.
  • Batang: warna kulit batang, warna batang (gabus), jarak antar pucuk, bibit dan cabang samping, tinggi batang.
  • Bunga: Mereka mempunyai bunga jantan dan betina yang subur, namun bunga betina yang lebih subur.
  • Umbi: panjang umbi, warna kulit dari umbi bagian luar, warna kulit umbi di bagian dalam, warna daging pada umbi, dan bentuk umbi.

7 Cara Menanam Singkong Agar Berbuah Banyak dan Besar

Berikut ini kami akan membagikan 7 cara menanam singkong agar berbuah banyak dan besar untuk kalian semua.

Silahkan ikuti beberapa tips di bawah ini ya guys!

1. Menyiapkan Lahan

Fungsi utamanya adalah untuk memperbaiki struktur tanah dan mengurangi gulma. Disarankan untuk mengolah tanah sekali, kemudian memutar/menggaruk dan mengolah tanah.

Kriteria pengolahan tanah yang baik adalah sebagai berikut:

  • Penyiapan lahan bisa kamu lakukan pada musim kemarau atau pada awal musim hujan pada saat kadar air tanah berada pada 75° dari kapasitas lapang.
  • Lahan miring dibuat agak kontur sehingga dapat mengurangi kehilangan tanah akibat erosi. Kamu juga bisa membuat balok tanah agak miring dan searah atau tegak lurus dengan kontur.
  • Usia dari stek batang pangkal dan batang tengah berkisar 16 dan 24 bulan memang tidak direkomendasikan karena mudah terserang kutu putih atau kutu, bakteri bakteri, antraknosa atau gangguan fisiologis. Ambil stek dari tanaman sebelumnya dan simpan di tempat teduh, atau penanam lain di dekatnya.
  • Waktu tanam ubi kayu, terutama ubi kayu yang ditanam di lahan tergantung dari banyaknya curah hujan. Masa umur 5-6 bulan merupakan masa pertumbuhan yang cepat, sehingga jumlah air pada masa ini akan menentukan pertumbuhan dan hasil.
  • Karena itu, sejak awal penanaman, perlu diperhatikan penyiraman yang cukup selama periode ini. Pemberian air pada akhir masa pertumbuhan sangat menguntungkan karena umbi memiliki proses penimbunan karbohidrat yang lebih baik, sebaliknya jika terjadi kelebihan air maka pertumbuhan vegetatif umbi singkong.
  • Ketika kelembaban tanah tinggi, umbi singkong cenderung lebih mudah membusuk.

2. Memilih Bibit singkong yang berpotensi berbuah banyak dan besar

Cara menanam singkong agar berbuah banyak dan besar adalah dengan cara memilih bibit singkong yang berpotensi.

  • Bibit singkong dapat diperoleh dari tanaman muda yang mulai berkembang pada tanaman induk. Biasanya dalam bentuk daun muda, tunas batang muda dapat digunakan sebagai varietas singkong yang dapat ditanam kembali.
  • Cara memilih bibit singkong yang berpotensi, Anda bisa memotong dengan pola ujung tombak di bagian bawah. Dengan tinggi sekitar 3 sampai 5 cm, batang singkong yang masih muda dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan bibit baru, yang nantinya akan bertunas akar.
  • Untuk mendapatkan bibit singkong yang baik dapat dilihat dari tanaman induk yang kamu gunakan. Kamu bisa melihat pertumbuhan akar akan menjadi sebuah umbi.
  • Harus mendisinfeksi stek singkong sebelum ditanam dengan pupuk organik cair GDM, khusus untuk tanaman pangan.
  • Tentunya salah satu kegunaan dari perendaman ini adalah untuk memprediksi kualitas pertumbuhan akan terganggu. Tak hanya itu, juga meminimalisir penyakit yang menghambat pertumbuhan singkong.
  • Gunakan Pupuk Organik Cair Food Plant Specialist GDM dengan takaran 250 ml untuk 10 liter air, lama perendaman sekitar 3 sampai
    jam.

3. Cara Menanam Singkong yang Benar Agar Berbuah Banyak dan Besar

cara menanam singkong

Stek harus dalam posisi tegak, kedalaman tanam yang disarankan adalah dari 5 hingga 15 cm tergantung pada kelembaban tanah. Ambil stek yang lebih dalam karena stek sering membusuk.

Stek ditanam secara vertikal (atau setidaknya pada sudut 60 derajat dari tanah) dan secara horizontal, hasilnya tidak berbeda. Lokasi penanaman horizontal menghasilkan lebih sedikit kecambah saat tanah kering dan hangat, dan akarnya dangkal, sehingga tanaman lebih mudah tumbang.

Namun, lokasi tanam horizontal akan lebih mudah dipanen, sebelum tanam dapat menggunakan stek untuk mencegah serangan jamur, atau dengan stimulan biologis organik (misalnya Citorin) untuk merangsang pertumbuhan akar.

Sistem Tanam Monokultur

  • Dalam sistem ini, singkong ditanam tanpa dicampur dengan tanaman lain. Sistem pertanian ini biasa digunakan di Lampung dan sebagian Jawa.
  • Jarak antar bibit 100 cm x 100 cm. Jika tanah dianggap kurang subur, maka jarak tanam akan menyempit, yakni antar barisan dari 100 cm hingga 80 cm atau 70 cm.
    Pada tanah subur, jaraknya diperpanjang, yaitu 125 cm.

Sistem Tanam Tumpangsari

  • Singkong ditumpangsarikan dengan tanaman pangan lain untuk meningkatkan efisiensi penggunaan lahan, meningkatkan pendapatan sebesar 10-20%, meningkatkan kesuburan fisiko-kimia tanah, dan mengurangi erosi.
  • Populasi ubi kayu yang optimal adalah 10.000 tanaman/ha dengan jarak tanam 100 cm x 100 cm. Kamu juga bisa mengkombinasikannya dengan tanaman lain seperti jagung, kacang tanah atau padi gunung, ubi kayu ditanam 20 hari setelah tanam.
  • Reduksi pucuk Reduksi pucuk dilakukan saat tanaman berumur 2 bulan, menyisakan 2 pucuk/tanaman yang sudah berkembang baik dan kuat.
  • Metode ini bertujuan agar terjadi keseimbangan antara pertumbuhan tanaman di atas tanah dan pertumbuhan umbi di bawah tanah.
  • Lebih dari 2 mata tunas menyebabkan daun tumbuh terlalu rapat dan menyebabkan pertumbuhan umbi kurang optimal.

Baca Juga: Contoh Pupuk Organik dan Anorganik

4. Cara Merawat Tanaman Singkong yang Benar

Ada 3 langkah pemeliharaan atau perawatan singkong yang perlu Anda lakukan:

a. Penyiangan

Selama periode setelah tanam, tanah subur mau tidak mau diserbu oleh rumput dan gulma di sekitar tanaman singkong. Yang terbaik adalah menyiangi dua kali dalam satu musim untuk mempertahankan kualitas singkong yang lebih baik.

b. Penyulaman

Menanam ubi kayu yang terbaik menghasilkan ubi kayu yang berkualitas, tentunya harus diimbangi dengan pemantauan pertumbuhan ubi kayu.

Benih yang tidak berkecambah dapat diganti dengan benih baru yang lebih sehat, dilakukan pada minggu pertama dan kedua setelah tanam.

c. Pembubunan dan Pemangkasan

Tanah yang terkikis setelah tanam dapat diisi kembali agar tanah lebih porous. Pengurangan cabang dapat dilakukan dengan memangkas tunas yang tidak penting saat tanaman singkong tumbuh.

5. Cara Mengendalikan Hama dan Penyakit Singkong

Hama yang biasa merusak singkong antara lain:

 a. Tungau merah (Tetranychus urticae Koch.) 

Kutu betina bertelur di bagian bawah daun dekat tulang daun, tetapi pada populasi tinggi telur diletakkan secara acak. Telur menetas dalam 2 sampai
hari dan sekitar 6 hari kemudian akan menjadi dewasa dengan warna kemerahan. Kutu Oranye Betina dapat hidup hingga empat minggu. Populasi kutu dan produksi telur meningkat pada musim kemarau, sehingga serangan biasanya terjadi pada musim kemarau (Juni-Agustus). Setelah dan selama musim hujan, populasi hama akan menurun.

  • Gejala serangan Gejala pertama berupa bercak kuning di sepanjang bagian bawah dan urat utama daun, kemudian menyebar ke seluruh permukaan daun sehingga menyebabkan daun tampak berwarna merah, coklat atau berkarat. Pada penyakit yang parah, daun layu dan gugur, menyebabkan umbi mengerut.
  • Tindakan pengendalian Pengendalian ekologi meliputi penanaman varietas tahan, penyemprotan air berulang kali untuk membasmi kutu, penanaman sedini mungkin pada musim hujan, dan penggunaan musuh alami seperti Coccinellidae (Stethorus) sp., Chilomenes sp. dan Verania sp.)

b. Kepinding tepung (Phenacoccus sp.)

Dinamika populasi serangga dipengaruhi oleh suhu. Populasinya tinggi di musim kemarau dan rendah di musim hujan. Ketika suhu semakin hangat maka jantan dan betina semakin cepat perkembangannya. Siklus reproduksi wanita. membutuhkan waktu 90 hari pada 20 °C dan 38 hari pada 25 °C. Siklus hidup kutu daun jantan adalah setengah dari siklus hidup kutu daun betina. Jumlah kutu daun tertinggi ditemukan pada daun, diikuti oleh batang, dan terendah pada tangkai daun dan daun muda yang terbuka penuh.

  • Gejala yang ditimbulkan oleh serangga bersisik adalah parasit yang menghisap cairan dari daun dan batang. Racun yang dibawa oleh air liur parasit menimbulkan gejala yang membuat daerah tumbuh kerdil, ruas memendek, daun baru mengecil dan layu. Jika dipukul dengan keras, titik tumbuh tanaman menjadi layu dan layu. Menyerang daun bagian bawah menyebabkan defoliasi. Kontrol tanaman sesegera mungkin pada awal musim hujan, gunakan stek yang bersih dan sehat, rendam stek dalam air panas
  • pada suhu 52oC selama 10 menit. coccoid, Epidinocarsis digicornis, Anagyrus putonophilus, A. solitus dan Apoanagyrus elgeri Predasi kutu daun terutama dari famili Coccinellidae (Coleoptera) Pengendalian kimiawi dengan insektisida organofosfat dan dimetoat.

Baca Juga: Cara Menggunakan Pupuk NPK Pada Tanaman Hias

c. Lundi/uret

Yang terakhir ini memiliki berbagai inang seperti Chenopodium dan Amaranthus. Telur menetas dalam 7-10 hari tergantung pada suhu dan kelembaban tanah.

Ketika telur menetas, larva 1 muncul dan memakan akar rumput selama dua minggu, kemudian berganti kulit menjadi 2 anak anjing dan makan selama sekitar tiga minggu, kemudian bermutasi menjadi 3 larva dan terus memberi makan pada pertengahan bulan hingga memasuki tahap pupa. (masa istirahat/peralihan) selama dua minggu pertama bulan Juni tahun depan.

  • Gejala yang ditimbulkan oleh hama ini adalah memakan atau menyerang akar tanaman sehingga menyebabkan tanaman layu dan mati. Akar yang terserang akan meninggalkan 1 sampai 3 larva di tanah sekitarnya. Di daerah endemik, intensitas serangan bisa mencapai 50%.
  • Pengendalian dapat dilakukan dengan mengendalikan rotasi tanaman dengan tanaman bukan inang (kedelai dan padi sawah) untuk mencegah siklus hama, pembersihan, pembibitan simultan, eliminasi, dan pengendalian hama. , dan berendam di bawah sinar matahari dan tanah. tepat waktu
  • Pengendalian hayati dengan jamur Metarhizium anisopliae Pengendalian mekanis menggunakan uretan, pemasangan perangkap lampu dengan tangki berisi air sabun Gunakan insektisida biologis, misalnya dengan Metaribb 100 kg/ha dicampur dengan kompos 200 kg/ha dan diratakan setelah perlakuan.

Penyakit yang biasa menyerang singkong antara lain:

a. Bercak daun coklat

Bibliografi. Penyakit ini sering terjadi di daerah dengan curah hujan tinggi dan suhu tinggi. Angin dan hujan membawa spora jamur dari daun yang sakit ke daun yang sehat di sekitarnya. Dalam kondisi lembab, spora berkecambah membentuk pucuk buluh dan masuk ke daun melalui mulut daun. Selama musim kemarau, jamur melawan bercak daun, bahkan pada daun yang mati.

  • Gejala biasanya terjadi pada daun bagian bawah (daun yang lebih tua) karena lebih sensitif. Gejala pertama adalah bercak kecil berwarna putih sampai coklat muda yang mencolok pada permukaan atas daun, tepi luka kadang dibatasi oleh lingkaran ungu, kemudian bercak coklat tersebut mati oleh jaringan daun (nekrosis). Jaringan daun nekrotik mudah rontok dan muncul bercak penyakit. Jika terserang parah, daun menguning, layu dan gugur.
  • Pengendalian dapat dilakukan dengan menanam varietas tahan penyakit, mengatur jarak tanam tidak terlalu rapat untuk mengurangi kelembapan, dan penyemprotan fungisida.

b. Bercak daun baur

Penyakit ini menyerang terutama pada musim hujan di daerah panas dan lembab. Selama ini penyakit tersebut disebabkan oleh cendawan C. viscosae. Jamur ini lebih banyak menyerang daun tua dibandingkan daun muda.

  • Gejalanya besar (sampai seperlima luas daun), coklat, tanpa tepi yang jelas, sering berbintik-bintik di ujung daun, berbentuk V terbalik. Permukaan atas bintik-bintik itu berwarna coklat seragam, tetapi bagian bawahnya berwarna abu-abu, sesuai dengan spora jamur. Biasanya hama tersebut disebut penyakit bercak coklat.
  • Tindakan pengendalian yang dapat dilakukan adalah menanam varietas yang sehat, mengatur jarak tidak terlalu berdekatan untuk mengurangi kelembapan, menyemprotkan fungisida.

Baca Juga: 8 Cara Membuat Bonsai Kelapa Dari Awal Hingga Hasil Maksimal

c. Antraknose

Penyakit ini biasanya terjadi pada musim hujan yang panjang. Patogen tumbuh optimal dengan kelembaban 85-90 pada suhu 28oC. Bakteri patogen memiliki sejumlah tanaman inang seperti kopi, alpukat, lada dan pisang.

Serangan hama semakin tinggi pada musim hujan daripada musim kemarau. Bakteri juga dapat tumbuh pada sisa-sisa tanaman di permukaan tanah dan menyebar melalui percikan air hujan.

  • Gejala yang ditimbulkan adalah serangan antraknosa pada permukaan batang, tangkai daun dan daun. Pada permukaan batang tampak bintil-bintil kecil seperti gelembung-gelembung air. Penyakit ini juga dikenal sebagai kanker tubuh. Pangkal batang daun yang sakit mudah patah, menyebabkan daun mengering, rusak berat, menyebabkan pucuk mati, layu, batang rapuh.
  • Pencegahan harus menggunakan tanaman yang sehat, tidak terinfeksi antraknosa, rendam stek dalam larutan fungisida sebelum tanam.

d. Busuk pangkal batang/akar/umbi

Busuk akar dan umbi dapat disebabkan oleh jamur tanah Fusarium, Botriodiplodia, Sclerotium dan Phytophthora sp. yang merupakan agen penyebab penyakit. Penyakit ini lebih banyak menyerang pada musim hujan, terutama pada tanah yang berdrainase buruk. Alat pertanian yang bersentuhan dengan batang/tabung terinfeksi merupakan vektor penyakit.

  • Gejalanya disebabkan oleh jamur yang menyerang bagian tanaman, terutama di dekat permukaan tanah, terutama pangkal batang, akar dan umbi. Serangan pada akar menyebabkan kerusakan akar, daun menguning, layu daun, terhambatnya pembentukan dan pembengkakan umbi, serta busuk umbi.
  • Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan varietas tahan penyakit, menggunakan bibit yang sehat, membakar akar/umbi/batang yang terinfeksi segera setelah panen, memperbaiki drainase dan gundukan.

6. Cara Memupuh Tanaman Singkong

Singkong merupakan tanaman yang sangat tahan asam (pH rendah), sehingga sebaiknya menggunakan pupuk dengan kandungan nutrisi tinggi untuk mengoptimalkan hasil singkong, yaitu:

pupuk organik cair spesialis pangan GDM
  1. Rendam stek pada umur 0 hari atau hari setelah tanam, kemudian gunakan pupuk organik cair khusus tanaman pangan dengan dosis 250 mL: 10 L/ha, rendam stek selama 3 sampai jam.
  2. Pertama kali setelah tanam umur 1-8 minggu, gunakan pupuk khusus tanaman pangan dengan takaran 8 liter dan semprotkan secara merata ke seluruh tanah.
  3. Kali ke-2 pada umur 9 minggu setelah tanam dengan pemberian pupuk dengan dosis 100 kg/ha dan semprotkan secara merata serta aplikasikan pupuk GDM Black Bos dengan takaran 5 kg/ha dan semprotkan secara merata.
  4. Ketiga kalinya bila umur tanam sudah di atas 10 minggu, gunakan pupuk dengan dosis 8 liter disemprotkan secara merata dan dioleskan setiap 2 minggu sekali.

7. Pemanenan Singkong

panen singkong

Singkong dapat dipanen pada umur 6-8 bulan, pada umur 8-10 bulan dan pada umur 10-12 bulan. Penyebabnya adalah harga jual. Petani selalu mempertimbangkan nilai jual untuk segera panen atau tidak.

Dengan harga yang bagus, petani cenderung panen lebih awal. Penentuan umur tanaman sangat penting karena berkaitan dengan kadar air dan kadar pati, kadar air semakin menurun dengan bertambahnya umur umbi. Di sisi lain, persentase pati meningkat secara bertahap dengan bertambahnya usia tanaman.

Jadi itulah tutorial dari FJA bagaimana cara menanam singkong agar berbuah banyak dan besar. Semoga dengan artikel ini dapat membantu kalian semua!. Terimakasih, Selamat Mencoba!

Tinggalkan komentar