Contoh Pupuk Organik dan Anorganik

Pada pembahasan kali ini FJA akan menyampaikan sebuah informasi khusus untuk kamu yang memiliki hobby bercocok tanam. Informasi tersebut mengenai contoh pupuk organik dan anorganik.

Dunia pertanian tidak akan lepas dengan yang namanya pupuk. Seperti yang kita tahu, pupuk merupakan salah satu komponen penting agar tumbuhan bisa bertumbuh dengan baik. Pupuk terdiri dari dua macam, yaitu pupuk organik dan anorganik. Pada artikel ini akan dijelaskan mengenai contoh pupuk organik dan anorganik.

Pengertian Pupuk Secara Umum

Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara atau nutrisi bagi tanaman untuk menopang tumbuh dan berkembangnya tanaman. Fungsi pupuk yaitu sebagai sumber unsur hara tambahan atau pengganti yang diperlukan tanaman untuk mendukung pertumbuhannya. Pupuk juga bisa dipergunakan untuk memperbaiki struktur tanah agar layak digunakan sebagai media tanam.

Jenis – Jenis Pupuk

Jenis dari pupuk bisa di kategorikan ke dalam beberapa faktor. Pengkategorian pupuk tersebut dapat berdasarkan dari asalnya, senyawa, kandungan unsur hara, bentuk fisik, aplikasi dan cara pelepasan unsur haranya.

Namun pada artikel berikut ini, FJA akan membahas penggolongan pupuk berdasarkan senyawanya. Berdasarkan senyawanya, pupuk dibedakan menjadi 2, yaitu pupuk organik dan anorganik. Berikut merupakan penjelasan dan contoh pupuk organik dan anorganik.

1. Pupuk Organik 

Merupakan pupuk yang memiliki kandungan senyawa organik. Pupuk ini kebanyakan berasal dari alam, yang terproses baik secara alami atau dengan rekayasa. Pupuk ini memiliki banyak nutrisi dalam konsentrasi rendah.

a. Contoh Pupuk Organik

Pupuk organik adalah pupuk yang bahan-bahannya berasal dari alam, baik yang dapat langsung dimanfaatkan, maupun yang memerlukan proses pengolahan. Berikut merupakan contoh dari pupuk organik.

  1. Kompos. Pupuk kompos terbentuk dari sisa bahan organik. Berasal dari tumbuhan, hewan, dan limbah organik, yang secara alami melalui dekomposisi atau fermentasi.
  2. Pupuk kandang. Tentunya pupuk kandang berasal dari kotoran hewan ternak maupun unggas, seperti kerbau, sapi, kambing, dan ayam. Macam pupuk ini efektif dalam menyuburkan tanah dan tanaman. Pupuk kandang mengandung banyak unsur hara atau nutrisi makro seperti fosfor, nitrogen, dan kalium. Kemudian unsur mikro seperti magnesium, sulfur, kalsium, besi, natrium, molibdenum, dan tembaga
  3. Pupuk Hayati. Pupuk hayati atau pupuk mikrobiologis merupakan macam pupuk yang bekerja dengan memanfaatkan organisme hidup.
  4. Serasah. Pupuk ini terbuat dari limbah organik nabati atau komponen tanaman yang sudah tidak lagi terpakai. Pupuk serasah berasal dari perubahan warna dan bentuk, seperti jerami, sabut kelapa, dan rumput
  5. HumusPupuk ini dihasilkan dari proses dekomposisi atau pelapukan dari daun-daunan, serta ranting tanaman yang membusuk secara alami.
  6. Pupuk hijauSedangkan pupuk hijau termasuk macam pupuk organik dengan bahan dasar sisa tanaman atau tumbuhan hijau. Biasanya macam pupuk ini dibuat dari tanaman hasil panen. Pupuk yang efektif membantu meningkatkan kualitas tanah.

b. Manfaat Pupuk Organik

Berikut merupakan manfaat dari penggunaan pupuk organik untuk tanaman.

  1. Mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibanding pupuk anorganik.
  2. Memberikan kehidupan mikroorganisme tanah yang selama ini menjadi sahabat petani dengan lebih baik.
  3. Memobilisasi atau menjembatani hara yang sudah ada di tanah sehingga mampu membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh akar tanaman.
  4. Pelepasan hara tanah secara perlahan dan kontinu sehingga dapat membantu dan mencegah terjadinya ledakan suplai hara yang dapat membuat tanaman menjadi keracunan.
  5. Menjaga kelembaban tanah dan mengurangi tekanan atau tegangan struktur tanah pada akar-akar tanaman
  6. Meningkatkan struktur tanah dalam arti komposisi partikel yang berada dalam tanah lebih stabil dan cenderung meningkat karena struktur tanah sangat berperan dalam pergerakan air dan partikel udara dalam tanah, aktifitas mikroorganisme menguntungkan, pertumbuhan akar, dan kecambah biji.
  7. Mencegah terjadinya erosi lapisan atas tanah yang merupakan lapisan mengandung banyak hara.
  8. Berperan positif dalam menjaga kehilangan secara luas hara Nitrogen dan Fosfor terlarut dalam tanah
  9. Kualitas tanaman yang menggunakan pupuk jenis ini akan lebih bagus sehingga tanaman tidak mudah terserang penyakit dan tanaman lebih sehat.
  10. Untuk kesehatan manusia tanaman yang menggunakan pupuk ini lebih menyehatkan karena kandungan nutrisinya lebih lengkap dan lebih banyak

2. Pupuk Anorganik

Merupakan pupuk yang memiliki senyawa anorganik. Pupuk ini kebanyakan merupakan pupuk buatan, maupun pupuk alam yang terbuat dari bahan kimia.

a. Contoh Pupuk Organik

Pupuk anorganik umumnya hanya mengandung beberapa nutrisi, seperti nitrogen, fosfor, potasium, dan beberapa belerang. Nutrisi ini tersedia dalam bentuk terkonsentrasi dan siap diserap oleh tanaman. Berikut merupakan contoh dari pupuk anorganik.

  1. Urea. Pupuk urea merupakan yang paling diminati oleh petani. Pupuk ini memiliki kandungan nitrogen yang cukup tinggi, sehingga mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
  2. ZA (Zwavelzure Amonium).  Pupuk ZA biasanya digunakan oleh petani sebagai pupuk dasar pada tanaman karena memiliki reaksi kerja yang sedikit agak lambat. Pupuk ini dimanfaatkan untuk menambah unsur hara pada tanaman. 
  3. SP-36 (super phosphate). Pupuk ini dibuat dengan pencampuran asam sulfat (belerang) dengan fosfat alam. Memiliki peran utama sebagai penambah unsur hara phosphor pada tanaman. Biasanya digunakan di berbagai macam tanaman, seperti perkebunan dan holtikultura. 
  4. KCl (Kalium Klorida). Pupuk KCl dibuat dari ekstraksi mineral kalim dan mengandung sekitar 60 persen kalium dalam bentuk K2O. Bentuknya bubuk atau serbuk merah. Macam pupuk yang mudah larut dalam air, sehingga mudah diserap oleh tanaman. Unsur klorida yang terkandung bersifat toksik atau racun bagi tanaman tertentu, seperti wortel dan kentang. Reaksi kimianya netral hingga masam. Cocok digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan.
  5. NPK Phonska (Nitrogen Phospate Kalium). Pupuk NPK digunakan sebagai penyeimbang unsur hara makro dan mikro pada tanah. Sebab mengandung unsur zat hara yang paling banyak dan sangat dibutuhkan tanaman, yakni nitrogen, fosfat, kalium, magnesium, dan kalsium. 
  6. Dolomite (Kapur Karbonat).  Pupuk ini berbentuk butiran halus berwarna putih keabu-abuan atau putih kebiruan. Sifatnya mudah menyerap air dan mudah dihancurkan. Semakin halus butirannya, maka semakin baik kualitasnya.
  7. ZK (Zwavelzure Kali). Pupuk ini berbentuk butiran kecil atau serbuk berwarna putih. Pupuk ZK cocok untuk wortel dan kentang, sebab unsur kalium yang terkandung kadarnya tinggi. Pupuk yang sifatnya higroskopis, sehingga dapat disimpan lama walau kelembapan udara tinggi.

b. Manfaat Pupuk Anorganik

Inilah beberapa manfaat dari pupuk anorganik.

  1. Mampu menyediakan hara dalam waktu relatif lebih cepat
  2. Mampu menghasilkan nutrisi yang siap diserap tanaman

Kesimpulan

Sekian yang dapat FJA sampaikan kepada kamu tentang contoh pupuk organik dan anorganik. Semoga informasi ini bisa berguna bagi kamu yang ingin mengurus ladang dan sawah.

Tinggalkan komentar