Renungan Harian untuk Ibu Hamil

Para perempuan merupakan suatu mahluk hidup ciptaan Tuhan yang sangat luar biasa. Wanita di ciptakan Tuhan dengan kemampuan dapat mengandung serta melahirkan seorang anak dari rahimnya. Begitu besar anugerah serta karunia yang diterima oleh seorang perempuan. Oleh karena itu, inilah suatu renungan harian untuk ibu hamil, agar dapat memperkuat iman serta pengharapan selama sedang berjuang mengandung seorang anak.

Proses kehamilan memiliki beberapa fase yang harus di lewati suatu pasangan. Di dalam menghadapi fase tersebut, akan banyak sekali berbagai pergumulan yang muncul. Terkadang, ketika pergumulan itu datang, baik istri maupun suami belum tentu dapat melewati semuanya dengan baik. Maka diperlukan kesungguhan serta cinta kasih antar keduanya, serta permohonan kepada Tuhan.

Kiranya renungan ini dapat menjadi penguat untuk ibu yang sedang hamil, agar dapat selalu berpengharapan kepada Kristus. Biarlah renungan ini juga sebagai kekuatan perempuan yang sedang mengandung agar senantiasa mampu berjuang sampai anak tercinta dilahirkan.

Renungan Harian untuk Ibu Hamil

Berikut ini adalah renungan harian untuk para ibu yang sedang hamil agar dapat menjadi motivasi serta sumber pengharapan kepada Kristus. Selamat membaca dan merenungkan.

Judul 1: Anak Adalah Anugerah Tuhan

Bacaan: Mazmur 127: 3-4

Seorang anak merupakan berkat anugerah yang Tuhan titipkan kepada orang tuanya. Sang pemilik anak itu ialah Tuhan yang memberikan tanggung jawab kepada kita untuk merawatnya. Mereka seperti talenta yang Tuhan serahkan kepada kita untuk dapat kita kembangkan. Tumbuh seperti apanya nanti anak-anak kita, itu adalah tanggung jawab kita. Tanggung jawab itu akan kita pertanggungjawabkan kelak kepada Tuhan. Pada ayat ke 4, dijelaskan bahwa anak yang diberikan itu bagaikan anak panah di tangan pahlawan saat mereka masih muda. Ketika masih keci;, mereka ibarat anak panah yang dilepaskan oleh pahlawan. Pahlawannya itu ialah orang tuanya sendiri yang mengarahkan kemana anak panah itu akan melaju. Kemenangan atau kekalahan, itu tergantung dari rencana dan strategi pahlawan tersebut. Mereka akan melesat ke tujuan yang tepat dengan kodrat apa yang Tuhan mau terjadi atas mereka, itu semua tergantung kita para orang tua.

Bagainmana orang tua mendidik sangat berpengaruh pada anak. Apa yang kita lakukan untuk anak-anak kita hari ini akan menjadi masa depan mereka besok. Jadi marilah kita menjadi pahlawan untuk menciptakan generasi saleh yang mengandalkan Tuhan. Itulah tanggung jawab orang tua kepada Tuhan. Semoga Tuhan memberkati kita dan membantu kita.

Baca juga: Renungan Kaum Ibu Tentang Pengharapan

Judul 2: Janganlah Kamu Menggagalkan Rencana Tuhan

“…mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.” Mazmur 139:16.

Pemazmur mengatakan bahwa mata Tuhan melihat manusia ketika dia masih kecil, dan bukunya menggambarkan hari ketika manusia dibentuk. Artinya manusia ditahbiskan oleh Tuhan sebelum ia menjadi janin. Janin (calon bayi) yang dikandung oleh ibu sebenarnya bukan milik ibu, tetapi merupakan anugerah Tuhan untuk dipelihara. Namun, kehidupan yang belum lahir adalah hadiah dari Tuhan

“…apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.” (Mazmur 104:29-30).

“…TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” (Kejadian 2:7).

Tak seorangpun memiliki hal untuk melenyapkan nyawa janin dengan cara apapun. Biasanya, orang melakukan aborsi dengan tujuan menyelamatkan jiwa ibu hamil, atau untuk menutupi malu. Bagaimana pun, menghilangkan nyawa janin bukanlah jalan keluar yang benar. Sebab, hanya Tuhanlah yang memiliki hak untuk mengambil kehidupan.

“Akulah yang mematikan dan yang menghidupkan,” (Ulangan 32:39). Jika Tuhan menghendaki roh manusia itu kembali, maka kembalilah roh itu kepada-Nya, “…dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.” (Pengkhotbah 12:7b).

“Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” (Yeremia 1:5).

Doa Penutup

Bapa yang maha baik, aku mengucap syukur karena kasih sayangMu, Engkau limpahkan kepadaku dan suamiku, anugerah terindah seorang anak yang saat ini sedang aku kandung. HambaMu tau, bahwa sebenarnya ku tak layak menerima anugerahmu ini, tapi diriku percaya, bahwa Inilah yang telah Tuhan rencanakan kepadaku dan suamiku. Anak yang saat ini ada di rahimku ialah berkat bagi kami berdua. Mampukan diriku untuk dapat merawat, menjaga, melindungi ia selama masih berada di rahimku ini. Biarlah kelak ia dapat tumbuh menjadi anak yang berbakti kepada kami dan kepada Engkau Bapa. Layakkanlah kami untuk dapat mendidik anak kami, menjadi pribadi yang takut akan Engkau. Terimakasih Bapa, Amin.

Inilah renungan harian untuk ibu hamil yang dapat kamu renungkan. Kiranya renungan ini dapat menjadi kekuatan serta pedoman dalam menghadapi pergumulan yang akan datang. Tuhan memberkati!

Tinggalkan komentar